Sunday, April 27, 2014

Pertunjukan Wayang Menuju Industri Kreatif


Wayang adalah seni pertunjukan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. Selain itu beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Hindu. Pertunjukan wayang di Indonesia memiliki  gaya tutur dan keunikan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Wayang pun masuk dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia UNESCO pada tahun 2003.
Wayang sendiri terdiri atas berbagai macam, seperti Wayang Kulit yang terbagi lagi, antara lain Wayang Purwa, Wayang Madya, Wayang Gedog, Wayang Dupara, Wayang Wahyu, Wayang Suluh, Wayang Krucil, dan lain-lain;  Wayang Kayu yang terdiri darI Wayang Golek, Wayang Menak, Wayang Klithik, Wayang Timplong dan Wayang Potehi ; Wayang Orang yang terdiri dari Wayang Gung dan Wayang Topeng, dan masih banyak lagi jenisnya. Keragaman jenis ini menjadi salah satu indikator begitu beragamnya kebudayaan yang terepresentasi dalam wujud wayang.

“Dunia pedalangan atau pewayangan  ini kompleks, penuh filosofi dan pengetahuan.  Dalang sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia pewayangan adalah agen perubahan yang bergerak dari ranah pengetahuan, mendorong dan membentuk masyarakat. Sejauh ini, kami mendorong para pemerintah daerah agar di setiap daerahnya menggelar pertunjukan wayang, minimal setiap tanggal 17 Agustus," kata Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Ahman Sya yang ditemui di Kota Tua, saat membuka Temu Kreasi Dalang Muda (28/5).
Dikatakannya, dalam dunia pewayangan, juga banyak terlibat dalang muda yang dinilai  perlu mengalami proses tranformasi dan pembelajaran. Melihat peran penting dalang dalam pembangunan kesadaran ketahanan budaya maka perlu dibuat proses kreatif di dunia pewayangan. Ajang Temu Kreasi Dalang Muda yang sedang berlangsung itu akan menjadi perekat kebangsaan sendiri.

"Para Dalang itu agen perubahan yang punya banyak misi, melalui proses bidang sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, dsb, karena begitu penting hal ini dan agar dunia pewayangan tetap diminati, kita sebagai generasi penerus dituntut menyajikannya dengan proses yangg lebih kreatif," katanya lagi.

Penyelenggaraan acara di Kota Tua ini diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap dinamika kegiatan yang punya keunikan sendiri seperti tarian massal, teater terbuka dan aktivitas di Kota Tua kian beragam dan menarik untuk didatangi.
"Dunia Pewayangan merupakan sebuah miniatur kebudayaan. Kesimpulannya, kemajuan  Pewayangan juga berdampak pada kemajuan Indonesia," pungkasnya. (Puskompublik)
 

No comments:

Post a Comment